Jika kita melihat KRL seri 205 eks-JR East jalur Nambu, mungkin tampak unik karena memiliki pewarnaan yang berbeda dari KRL-KRL milik KCJ lainnya. KRL seri 205 eks-jalur Nambu menggunakan warna garis asli dari jalur Nambu, di bagian depan dan samping body-nya, walaupun tetap diberi warna merah di bagian muka. Beberapa diantara anda mungkin penasaran, bagaimana proses persiapan eksterior yang dilakukan untuk KRL ini “berganti baju” dengan identitas KCJ tanpa menghilangkan ciri khas jalur Nambu?
Pekan lalu, KAORI berkesempatan menjelajahi dipo kereta rel listrik (KRL) terbesar se-Asia Tenggara, dipo KRL Depok, Jawa Barat. Dipo induk KRL dengan luas 26 ha ini melayani perawatan dan perbaikan KRL Jabodetabek setiap harinya. Yang terbaru dan sedang hangat diperbincangkan oleh kalangan penggemar kereta api (Railfans) di Indonesia maupun Jepang, dipo tersebut juga menjadi tempat “Peristirahatan Terakhir” baru dari unit-unit KRL yang sudah tidak beroperasi lagi, layaknya stasiun Purwakarta dan Cikaum, Jawa Barat. (Baca Juga : Melihat Sejenak Deretan KRL Purna Tugas di Dipo KRL Depok)

Ada hal yang menarik yang tak luput dari pandangan kami, yaitu “persiapan tempur” dua rangkaian KRL seri 205 eks-JR East jalur Nambu yang baru datang dari Jepang dan sedang dipersiapkan untuk beroperasi dari segi fasilitas dan penampilan. Dua rangkaian yang sedang dalam proses pengerjaan tersebut adalah rangkaian 205-22F (NaHa H38) dan 205-27F (NaHa H43).

Terlihat beberapa pekerja sedang mengerjakan pengecatan ulang di bagian komponen rangka bawah dan juga atap KRL. Seperti pada rangkaian KRL Jabodetabek lain, kedua rangkaian ini juga dipasangi kawat besi/ram (jaring pelindung) pada bagian kaca kabin masinis untuk mengurangi resiko pecahnya kaca akibat pelemparan batu oleh oknum yang tak bertanggung jawab, mengingat masih sering terjadinya vandalisme berupa pelemparan batu terhadap KRL yang sedang melintas. Pekerjaan lain yang dilakukan diantaranya adalah pemasangan tangga pijak penumpang (foot step) pada bagian bawah KRL. Serta pelapisan garis KRL dengan stiker warna yang sama dengan aslinya, warna khas jalur Nambu (Kuning – Jingga – Hitam) agar terlihat berkilap seperti baru.

Ada beberapa hal yang unik dari proses pengecatan ulang tersebut. Ternyata bagian bawah dicat ulang dengan warna kuning, berbeda dengan proses pengecatan komponen dan bagian pada KRL-KRL seri 205 kedatangan sebelumnya yang diwarnai abu-abu. Selain itu, pelapisan stiker pada bagian garis tengah KRL mempertahankan warna asli jalur Nambu, guna menjaga kelestarian historis KRL dan memberikan kesan gagah dan eksotis tanpa mengurangi identitas KCJ sendiri dengan pewarnaan merah dan logo di bagian mukanya. Selain itu, warna garis tengah KRL dibiarkan dengan warna aslinya sebagai ciri pembeda bahwa KRL tersebut beroperasi dengan formasi 12 kereta. Konon kabarnya, beberapa railfans lokal maupun internasional (Jepang) sangat senang karena KCJ mempertahankan warna garis asli dari KRL seri 205 eks jalur Nambu ini, berbeda dengan KRL milik KCJ lainnya.

Setelah selesai pemasangan jaring pelindung kaca, pewarnaan ulang komponen, atap dan meremajakan warna garis depan, KRL akan diberikan pewarnaan Merah di bagian muka dan cowhanger, sebagai identitas KRL milik KCJ. Ketika usai semua tahapan tersebut, persiapan eksterior KRL seri 205 eks-jalur Nambu pun rampung dan sudah siap berdinas dengan identitas baru tanpa menghilangkan kekhasan daerah asalnya.

(Simak Juga Review Singkat: Mengunjungi Dipo KRL Depok, Dipo KRL Terbesar di Asia Tenggara)
Cemplus Newsline by KAORI | Rifqi Firmanda